Negeri ini, anak adalah tanah hijau penuh mahsul
terlalu pemurah dan saksama pada tiap warga yang berjasa
yang rela memberikan keringat serta setia untuk bumi tercintanya.
Usah kau persoalkan tentang derita milik siapa di negeri kaya
dan kesuraman sekejap siapa pula menjadi dalang
kalau tiba-tiba terdengar laungan dari bukit penuh gelap
itu hanyalah lolongan sang pertapa yang lemas ditikam bayang!
Negeri ini, adalah tanah luas sesayup pandangan
yang telah melahirkan ribuan pahlawan.
Rela memilih terbuang dari berputih mata,
kerana baginya, mati itu cuma sekali dan
tidak harus sia-sia.
Mereka tidak rela ini negeri tercinta
jadi kuda tunggangan atau dipekosa warga tidak bernama.
Meski darah dan tulang jadi gantian.
Kerana baginya:
negeri adalah tanah
adalah air,
adalah api,
adalah angin.
Adalah maruah,
adalah permai,
adalah berani,
adalah susila.
Adalah segala-galanya.
Dan hari ini, kata keramat itu dilaungkan.
Tanpa mengira kulit atau warna,
tampuk atau asal, percaya atau agama:
MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!
Di negeri ini anak,
mari kita hidup tanpa curiga atau rasa berbeza.
Siapa di sini adalah warganya,
kerana meski putih atau hitam, darahnya tetap merah.
Darahnya tetap merah.
Usah dilebarkan jurang atau mencipta kelam.
Mari kita dirikan harapan dan teguhkan kesetiaan.
blog on what i see and feel from time to time Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Untuk Peringatan Saya
Syair Si Burung Pingai ~ Hamzah Fansuri
Mac 14, 2007Hamzah sesat di dalam hutan
pergi uzlat berbulan-bulan
akan kiblatnya picek dan jawadan
inilah lambat mendapat Tuhan
Unggas pingai bukannya balam
berbunyi siang dan malam
katanya akal ahl al-alam
Hamzah Fansuri sudahlah kalam
Tuhan hamba yang punya alam
timbulkan Hamzah yang kalam
ishkinya jangankan padam
supaya warit di laut dalam
~ Hamzah Fansuri
Search This Blog
Popular Posts
-
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu Hingga tak ada sesuatupun yang menggangguku dalam jumpaMu Tuhanku, bintang-gemintang berkelap-kelip ...
-
Nasihat Pengemis Untuk Istri Dan Doa Untuk Hari Esok Mereka Lirik oleh Ebiet G. Ade ©1979 Jackson Records Istriku, ...
-
Engkaulah perempuan terkasih, yang sejenak kulupakan, sayang Kerna dalam sepi yang jahat tumbuh alang-alang di hatiku yang malang Di hatik...
-
Tatkala kudatangi sebuah cermin Tampak sesosok wajah yang telah kukenal dan sangat sering kulihat Namun aneh…sesungguhnya aku belum men...
-
Setelah sekian lama kita menyusun dan mewarnakan aksara merdeka,kenapa masih ada lagi warga tanah bersejarah ini yang kenal huruf tetapi ...
-
Dada ku terasa sesak Hati lemah jatuh tergulai Air mata tersumbat untuk mengalir Ku sangat rindukan pelukan mu Ayah Hidup i...
-
Setelah diri bertambah besar Ditempat ketjil tak muat lagi Setelah harga bertambah tinggi Orangpun segan datang menawar Rumit beredar di...
-
Wahai bangsaku, mungkin memang kita hanyalah ranting yang paling rapuh pada pohon kehidupan. Namun yakinlah, kita pasti akan mampu tumb...
-
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata ...
-
Ketika suryamu mendung oleh awan duka.. Berteriaklah seperti petir… Menagislah seperti hujan.. Biarkan mereda, Karena pelangi tersunggi...
No comments:
Post a Comment