Tulang empat kerat ,
Ku perhati keratan-keratan tulang itu,
Ia biasa namun kekuatannya luar biasa,
Bergerak tanpa henti semua keratan itu,
Daging-daging teguh membalutinya,
Bersamanya ialah sepasang pakaian lusuh,
Basah dek keringat-keringat sejati.
Tulang empat kerat,
Ku perhati keratan-keratan tulang itu,
Tampak lembut tapi sememangnya ia keras,
Kembung-kempis dadanya menyerap kelelahan,
Tetapi tulang itu tetap tegar menurut perintah hatinya,
Tiadalah apa yang menjadi sandaran,
Selain niat suci yang dia perjuangkan.
Tulang empat kerat,
Ku masih perhati keratan-keratan tulang itu,
Kini ku lihat tubuh yang tegapnya dengan sejuta impian dan angan,
Berdiri bongkok bersama keringat yang melenjun,
Menarik nafas sepuas hatinya,
Mungkin kerja hari ini sudah dia habiskan walau tenaganya sudah lama habis,
Entah kuasa sakti apa yang merasuk ke dalam nya sehingga tiada sedikit lelah tampak di wajahnya yang terbakar.
Kini tulang empat kerat itu pula memerhatikan aku ,
Lalu ia pergi berjalan dari tempat itu ,
Ke arah dua sosok lemah tak berupaya yang kelihatannya sedang menunggu,
Dia mengusap-ngusap rambut mereka sambil mencium dahi keduanya,
Sebelum tadi dua sosok itu telah menyambut tangan si tulang empat kerat itu sambil mencium tangannya,
Lalu mereka pergi bergandingan dan tampak benar oleh ku akan kebahagiaan daripada mereka ,
Walau hitam tapak tapak kaki mereka namun langkah-langkah mereka sedikit pun tidak seperti yang aku sangka,
Mereka tetap tampak bahagia.
Melihat dua sosok itu,
Barulah ku sedar....
Akan kuasa yang kuperhatikan tadi....
blog on what i see and feel from time to time Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Untuk Peringatan Saya
Syair Si Burung Pingai ~ Hamzah Fansuri
Mac 14, 2007Hamzah sesat di dalam hutan
pergi uzlat berbulan-bulan
akan kiblatnya picek dan jawadan
inilah lambat mendapat Tuhan
Unggas pingai bukannya balam
berbunyi siang dan malam
katanya akal ahl al-alam
Hamzah Fansuri sudahlah kalam
Tuhan hamba yang punya alam
timbulkan Hamzah yang kalam
ishkinya jangankan padam
supaya warit di laut dalam
~ Hamzah Fansuri
Search This Blog
Popular Posts
-
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu Hingga tak ada sesuatupun yang menggangguku dalam jumpaMu Tuhanku, bintang-gemintang berkelap-kelip ...
-
Nasihat Pengemis Untuk Istri Dan Doa Untuk Hari Esok Mereka Lirik oleh Ebiet G. Ade ©1979 Jackson Records Istriku, ...
-
Engkaulah perempuan terkasih, yang sejenak kulupakan, sayang Kerna dalam sepi yang jahat tumbuh alang-alang di hatiku yang malang Di hatik...
-
Tatkala kudatangi sebuah cermin Tampak sesosok wajah yang telah kukenal dan sangat sering kulihat Namun aneh…sesungguhnya aku belum men...
-
Setelah sekian lama kita menyusun dan mewarnakan aksara merdeka,kenapa masih ada lagi warga tanah bersejarah ini yang kenal huruf tetapi ...
-
Dada ku terasa sesak Hati lemah jatuh tergulai Air mata tersumbat untuk mengalir Ku sangat rindukan pelukan mu Ayah Hidup i...
-
Setelah diri bertambah besar Ditempat ketjil tak muat lagi Setelah harga bertambah tinggi Orangpun segan datang menawar Rumit beredar di...
-
Wahai bangsaku, mungkin memang kita hanyalah ranting yang paling rapuh pada pohon kehidupan. Namun yakinlah, kita pasti akan mampu tumb...
-
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata ...
-
Ketika suryamu mendung oleh awan duka.. Berteriaklah seperti petir… Menagislah seperti hujan.. Biarkan mereda, Karena pelangi tersunggi...
No comments:
Post a Comment