Di ambang lelapku…
kembali aku membaca dan mencoba memahami
berkuntum rampai kisah, terangkai seindah titah
tergurat nyata di setiap lembar surah,
di dalam primbon suci abadi.
yang telah terjilid rapi,
jauh sebelum ruhku di tiup meringkuk dan bersimpuh
di dalam gua garba bidadari.
di sebuah lembarnya aku dapati bait yang mengurai
tentang sucinya rasa.
dengan guratan sekilau kencana sabda,
bertabur butiran mutiara kebenaran makna.
menguntai, menghiasi mahkota cinta
yang kuharap akan Engkau titipkan di dalam pundi hayatku,
di antar oleh jiwa yang sebelahnya telah bertahta di singgasana ragaku.
untuk bertemu dan bersatu, bersama bercengkerama di balairung istana kalbu.
lalu kutanggalkan sejenak lelapku…
mengambil setangkup air suci,
membasahi dahaga batinku.
merasakan setiap tetes beningnya mengaliri gerakku,
menari dan meliuk dalam iringan gemulai nada-nada sahdu-Mu
sesahdu bait-bait cinta yang tergurat di dalam surat-Mu
yang hingga kini masih aku tunggu,
untuk Engkau kirimkan padaku…
No comments:
Post a Comment