Wahai jiwa yang resah,
Kembalilah dalam hakekat maknamu,
Usahlah keluh kesah dan sedu sedan menanti hadirku
Banyak pucuk yang belum kutakluk
Banyak lembah yang belum kurambah
Sebanyak persimpangan yg mengoyak kebimbangan
Sungguhpun tangan-tanganmu tengadah pada cakrawala,
Menghiba curah mereka yang berlimpah
Bumimu tiada akan pernah basah,
Selangit surya masih cerah
Dan biarlah,
Daun-daunmu perlahan tercerai dari pelukan tangkai,
Dan ranting-rantingmu terpelanting dari pembaringannya,
Karena tanah akan mendekapmu jua
Dan biarlah,
Kubunuh kerinduan dalam nyaring denting kibasan pedang
Sesungguh perjalanan menyuguhkan napas panjang
Dan ketahuilah,
Tiada akan pernah tersisa senapas cinta
Di antara aroma peperangan yang mengancam jiwa
Dan sungguhku butuh kemenangan itu
tuk persembahkan padamu di satu waktu
No comments:
Post a Comment