Sekemas tata kata — cerminan tangis — tanpa air mata.
Hati ini sesngguhnya teriris — namun sudah tanpa rasa.
Dimuka Realita yang kecil, lemah, miskin, tuna, tersingkir, terlupakan.
Dimuka Realita yang raksasa, kaya, kuasa, jaya, menyingkirkan, melupakan.
Puisi miskin, memang menangis, melihat simiskin, menerima cerca :
Sepertinya kakimu berlepotan lumpur, liat, kotor……
Jangan kau dekati diriku, jangan injak istanaku……
Tolong pergi, aku mau keluar negeri……
Puisi miskin, memang menangis, melihat si kecil lagi tuna, menerima cerca :
Sepertinya tubuhmu penuh virus dan bakteri, sumber penyakit dan petaka
Jangan kau dekati diriku, jangan injak istanaku……..
Untung kau tuna netra, aku siap berkorupsiria……..
Puisi miskin, sungguh menangis, melihat jauh disana:
Para miskin hati, tak tahu diri……
oooooooooooo
No comments:
Post a Comment