
Pada suatu hari seorang lelaki datang kepada Rabiah dan bertanya, “Saya ini telah banyak melakukan dosa. Maksiat saya bertimbun melebihi gunung-gunung. Andaikata saya bertobat, apakah Allah akan menerima tobat saya?” “Tidak,” jawab Rabiah dengan suara tegas. Pada kali yang lain seorang lelaki datang pula kepadanya. Lelaki itu berkata, “Seandainya tiap butir pasir itu adalah dosa, maka seluas gurunlah tebaran dosa saya. Maksiat apa saja telah saya lakukan, baik yang kecil maupun yang besar. Tetapi sekarang saya sudah menjalani tobat. Apakah Tuhan menerima tobat saya?” “Pasti,” jawab Rabiah tak kalah tegas. Lalu ia menjelaskan, “Kalau Tuhan tidak berkenan menerima tobat seorang hamba, apakah mungkin hamba itu tergerak menjalani tobat? Untuk berhenti dari dosa, jangan simpan kata “akan” atau “andaikata” sebab hal itu akan merusak ketulusan niatmu.”
Benar dan benar semata.. kutulusan dan keikhlasan adalah intipati ibadat...
ReplyDeleteAl Wahhab, salah satu nama Allah, menerangkan akan sifatnyer juga PEMBERI.....tidak seperti kita yg selalu terlupa.....Allah memberi sebelum dipinta....TAUBAT merupakan salah satu yg menghuraikan sifat ini.
ReplyDeletesahabat Hulkv6tt saya sgt bersetuju dengan komen sahabat
ReplyDelete