Kutatap senja itu dengan desah penuh harap
Ada Doa terucap di sana
Menetes Lembut bersama getar bibir kering
“Tuhan,masih adakah maaf-MU untukku??”
Perlahan,senja bergulir kepangkuan alam
Terbaring manja dalam angan bertabur bintang
Aku masih mencoba menyibak
Bersama keheningan yang kian mengikat
Gumpalan dan bongkahan dosa yang ku tabur diladang usia
Kini,terasa semakin menghimpit
tundukan kepala,lumpuhkan kaki,tangan dan jiwa
Tak mampu aku menatap arah
Yang ke-Agungan-Mu tercermin
Ketika malam semakin sempurna
Aku semakin tenggelam
Dalam timbunan sesal yang menggunung
Sesakan dada,hanyutkan aku dalam tangis
Tuhan,kepada-mu aku pasrah.
by.ngishomuddin abdushomad an-Nur
awesome picture and exquisite poem.. sebak ayoh wang dibuatnya
ReplyDelete